normansennema.com

Saat salah satu dari teman kita jomblo, dia pasti menjadi sasaran untuk dibully, saat seseorang yang mungkin sudah “berumur” tapi masih single, banyak orang pasti bertanya “nah kapan married?”. Itulah fenomena yang banyak terjadi dilingkungan kita yang cenderung mengisyaratkan bahwa kehidupan yang normal itu adalah kehidupan yang memiliki pencapaian tertentu tepat pada waktunya. Salah satu cerita dari teman kuliah yang sukses dan dipromosikan pada jabatan yang dia impikan sejak lama bercerita bahwa dia lulus beberapa tahun lebih lambat dari teman-teman seangkatannya. Cerita ini memperlihatkan bagaimana cepat lambatnya kelulusan seseorang tidak menjamin kesuksesan seseorang. Orang yang mungkin lebih lambat lulus dari teman-temannya bukan berarti memiliki pencapaian karir yang lebih rendah dari mereka.

Saya sangat bersyukur sempat dipertemukan secara langsung dengan seorang penulis buku filsafat, religion dan sosial dalam satu urusan kerja. Dalam pertemuan itu, beliau menceritakan salah satu kisah hidupnya di mana pada awal pernikahannya dia harus terpisah jauh dari istrinya karena harus bertempur dalam peperangan dan dalam situasi itu sangat tidak mungkin untuk memprediksi waktu kapan dia bisa akhirnya selesai dengan tugas itu dan akhirnya bertemu dengan keluarganya. Dari situasi sulit itu dia belajar menjadi sabar dan berusaha mengerti waktu Tuhan untuknya. Sampai akhirnya situasi sulit itu berlalu dan diapun kembali dipertemukan dengan istrinya dan saat ini mereka berada pada usia perkawinan lebih dari 60 tahun dengan anak-anak dan cucu-cucu yang bahagia. Dalam cerita itu saya menarik kesimpulan bahwa manusia dengan masing-masing kisah hidupnya memiliki tempo masing-masing untuk mencapai atau mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.

Saat orang lain begitu cepat mendapatkan pekerjaan bukan berarti dia lebih diberkati dibanding dengan kita. Saat seseorang mendapatkan pasangan hidup dan berkeluarga, memiliki anak, bukan berarti kita yang masih sendiri tidak lebih beruntung dari dia. Setiap dari kita memiliki tempo masing-masing dalam mencapai sesuatu. Saya teringat dengan kisah Abraham dalam cerita di Alkitab. Abraham dan istrinya diuji kesabarannya saat mereka mengharapkan kelahiran seorang anak. Saat itu Abraham berusia 100 tahun saat dia dikaruniakan anak yang diberi nama Ishak.

Terkadang kita menetapkan standar waktu kita untuk mendapatkan sesuatu dan itu mendorong kita untuk berusaha, tapi pada akhirnya standar waktu kita tidak akan menjamin waktu pencapaian itu.
Seorang pendeta bernama Stephen Tong dalam salah satu khotbahnya menyampaikan bahwa dia tidak pernah berani untuk meremehkan orang-orang miskin, orang-orang terpenjara, orang-orang yang tidak dianggap dan dipandang bodoh di mata sosial karena kita tidak pernah tau bahwa mereka mungkin lebih mengerti tentang kebaikan dari pada kita, dan mungkin mereka akan lebih sukses dan berhasil dari pada kita, dan hanya kebetulan saja saat ini mereka berada dalam keadaan tersebut.

Salah satu menteri favorit kita menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada masa mudanya harus melewati masa sulit, salah satunya bahwa dia harus berjuang untuk perekonomian keluarganya dan membuat dia harus berhenti sekolah dan hanya memiliki ijazah SMP. Waktu dan kerja keras yang membuktikan bahwa pada akhirnya hidupnya berubah menjadi pengusaha sukses dan menginspirasi banyak orang melalui kerja dan karyanya. Kehidupan yang sulit dulunya kini berubah 180 derajat. Dan itulah yang dimaksud dengan tempo hidup manusia.

Akan ada waktunya kita akan keluar dari masa sulit perjuangan kita dan itu berubah menjadi kebahagiaan yang kita impikan sebelumnya. Ada yang meraihnya dengan cepat dan ada yang lambat. Seperti layaknya kita bernyanyi, kadang dengan tempo yang cepat dan kadang dengan tempo yang lambat, tapi endingnya kita akan menyelesaikan nyanyian itu. Ada bagian hidup yang akan kita capai dengan cepat dan ada juga yang lambat. Jangan memakai standar waktu orang lain untuk meraih sesuatu tapi bekerjalah, berusaha dan bersabar menantikan waktu itu. Setiap dari kita diciptakan dengan berkat dan kebahagiaan khusus yang terkadang tidak dimiliki orang lain dan dia datang pada waktu yang tepat.