Bagi
sebagian besar orang dewasa khususnya para wanita, hari pernikahan adalah salah
satu moment yang paling ditunggu dan dianggap hal yang sangat besar dalam
lembaran hidupnya. Memang tidak bisa disalahkan karena menikah adalah salah
satu fase di mana seseorang memasuki tahap kehidupan yang sangat berbeda di
mana seorang wanita dipersatukan dengan suami dan menjadi satu selamanya. Meskipun kenyataan terlihat banyak orang berusaha membuat pesta pernikahan yang mewah hanya demi untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari orang lain dan mengabaikan persiapan mental dan perspektif untuk berumah tangga.
Dan ironisnya yang terlihat dalam sebagian besar rumah tangga bahwa antusias kebersamaan hanya terlihat pada awal pernikahan atau mungkin masa pacaran, dan semuanya perlahan berubah seiring berjalannya waktu. Contoh kecil saat masa pacaran, kemesraan sangat terlihat dalam hubungan tapi saat dalam rumah tangga justru pasangan dianggap seperti orang asing. Kalau sebelumnya di mana-mana selalu terlihat berdua, namun di saat berumah tangga keduanya berjalan sendiri-sendiri. Banyak suami istri yang cenderung memperlihatkan kemesraan itu hanya jika didepan public sementara di dalam rumah semuanya menjadi dingin.
Ada
banyak istri-istri yang ingin berdandan untuk diperlihatkan pada orang lain
atau teman-temannya sementara di dalam rumah bau keringat dan penampilan kacau
menjadi konsumsi suami sendiri. Dalam hal ini istri mengabaikan suami dan suasana menjadi bosan dan tidak menyenangkan.
Sesuai
dengan nasihat dari para orang tua bahwa menikah bukanlah hal yang gampang karena
dari situ kita akan mengenal hal terburuk yang dimiliki pasangan dan kita harus
siap untuk belajar bersamanya untuk berkembang atau menghabiskan sisa hidup
dengan sakit hati karena sikap pasangan yang tidak ingin berubah. Sayangnya kebanyakan dari kita tidak
ingin mengambil pusing dengan fenomena tersebut dan lebih memilih hidup dengan
menerima kekacauan pasangan, dan akibatnya pernikahan menjadi dingin, tidak ada
lagi yang special, semua hanya berjalan normal. Berpisah bukan menjadi jalan
keluar karena takut di judje orang lain, dan akibat terburuknya mereka bertahan
dalam pernikahan tetapi secara tersembunyi mengagumi orang lain yang mungkin
lebih menarik dari pasangannya.
Keluarga
adalah atap terbaik orang untuk mendapatkan kebahagiaan, perlindungan dan kasih
sayang. Saya yakin Tuhan tidak menciptakan keluarga hanya sekedar untuk supaya keturunan
berlanjut, tapi dari keluarga semua hal bernilai dan kebahagiaan dalam hidup
tercipta. Tapi untuk mendapatkan itu, dua pihak harus berusaha dan memiliki
motivasi yang sama untuk menjaga hubungan itu menjadi berkualitas.
Dalam
buku Change your Mindset Change your Life (Carol Dweck). Pakar hubungan
Daniel Wile mengatakan ‘memilih pasangan adalah memilih serangkaian persoalan
tertentu. Tidak ada calon pasangan yang bebas masalah. Triknya adalah
mengetahui keterbasan masing-masing dan berkembang bersama dari sana’.
Bill
Clinton pernah dikabarkan selingkuh dan hal itu begitu menggoyahkan keadaan
rumah tangganya. Hal paling special dan sangat bijaksana yang menjadi reaksi istrinya
Hillary Clinton pada waktu itu bahwa dia dengan tulus memaafkan suaminya dan
menceritakan bahwa hanya karena imannya yang menguatkan dia untuk menerima
situasi berat itu dan memaafkan kesalahan suaminya. Hal itu butuh tingkat
kebijaksanaan yang tinggi dari seorang wanita untuk menyelamatkan rumah
tangganya, dan ini hanya bisa terjadi pada orang yang percaya bahwa keluarga adalah bagian terpenting dalam hidupnya.
Keluarga adalah hal terpenting dalam hidup saat seorang memutuskan untuk menikah. Menerima pasangan dengan semua apa yang dimilikinya dan berkembang bersama, belajar bersama dari hari ke hari adalah salah satu cara untuk membawa hubungan untuk tetap antusias dari hari ke hari.
Belajar
dari hari ke hari, berusaha, berjuang dan memiliki iman yang kuat dan
menjadikan Tuhan sebagai sentral hubungan kami adalah hal terpenting yang saya
dan suami saya pegang dan ingin selalu kami pegang untuk mencapai keluarga yang kuat, bisa
memberi pengaruh dan menjadi berkat.
0 Comments