![]() |
Foto bersama teman kelas kursus B1 di VHS Frankfurt |
Lain halnya dengan studi atau bekerja di negara lain seperti Amerika, Inggris, atau mungkin negara lainnya, orang tidak perlu menguasai bahasa lain selain bahasa Inggris. Berbeda halnya dengan Jerman, saat orang berniat untuk bekerja atau studi disini, salah satu yang menjadi syarat utama adalah kemampuan bahasa Jerman. Jerman adalah salah satu negara yang mewujudkan rasa nasionalis mereka melalui menjaga bahasa Jerman untuk tetap menjadi bahasa komunikasi utama.
![]() |
waktu istirahat bersama salah satu peserta kursus |
![]() |
Beberapa teman baik dari Polandia, Bosnian, Eritrea |
Satu bulan setelah kedatangan di Jerman, saya diizinkan mengunjungi kursus bahasa Jerman. Saya mengikuti 2 level yaitu A2.2 di salah satu kota kecil bernama Hanau di dekat Frankfurt. Dalam kelas waktu itu kami bertemu dengan latar belakang negara berbeda dan kepentingan yang berfvariasi mulai dari kepentingan studi, kerja ataupun untuk menetap di Jerman. Sangat lucu waktu itu bahwa kami orang-orang asing yang datang dari berbagai negara di dunia seperti Brazil, Cina, Korea, Ukraina, Yordania, Turki, Madagaska, Afrika, Polandia dan berbagai negara lainnya, kami datang dengan rata-rata memiliki kemampuan bahasa Jerman yang sangat rendah (A1). Lucunya meskipun demikian, dalam berkomunikasi satu dengan yang lain, kami boleh saling mengerti, meskipun terkadang harus menggunakan komunikasi non-verbal. Hehehe. Di kelas kursus pertama saya bertemu dengan seorang gadis bernama Julia dari Brasil yang kurang lebih seumuran dengan saya, karena merasa saling cocok kami akhirnya banyak menghabiskan waktu bersama termasuk belajar bersama sebelum jam kursus di mulai.
![]() |
kunjungan kursus hari pertama di Hanau |
![]() |
Belajar bersama di luar jam kursus |
Setelah lulus level A2.2 saya harus melanjutkan ke level B1. Sayangnya di tempat saya kursus waktu itu, tidak tersedia kursus B1 tersebut. Akhirnya saya harus mendaftar ke tempat lain. Dan waktu itu saya diterima di tempat kursus bahasa di Frankfurt. Di sana saya bertemu dengan orang-orang seumuran saya yang juga memiliki kepentingan studi di sini. Kali ini kelas dengan persaingan yang lumayan tinggi karena rata-rata di antara kami harus mencapai target waktu untuk mendaftar ke universitas.
Serunya dalam kelas saat salah satu teman memiliki kesulitan mengerti sesuatu maka teman-teman yang lain berinisiatif untuk membantu. Proses belajar kami dalam kelas terasa begitu seru karena didukung juga oleh para pengajar yang baik, berjiwa muda, flexible tapi tidak mengabaikan kedisiplinan. Kami didukung secara individual tapi juga kelompok dan membuat tim belajar kami terasa kompak dan saling mendukung. Selain itu di sela-sela kesibukan masing-masing kami, kelas kursus kami sering melakukan kegiatan bersama seperti dinner bersama yang secara tidak langsung membuat kami dekat satu sama lain.
![]() |
Makan malam di Restoran khas Spanyol |
Sangat berkesan saat membangun relasi dengan mereka, kami tidak hanya belajar tentang kultur orang Jerman tetapi dengan otomatis kami juga belajar kultur dari negara-negara lain. Dalam kursus itu sistem mengajar yang diterapkan menuntut keaktifan setiap peserta kursus, kedisiplinan dan keberanian. Kami diajar untuk percaya diri dalam berbicara tapi juga bersedia untuk dikoreksi saat melakukan kesalahan. Dalam Deutschkurs yang saya ikuti kurang lebih satu tahun itu, menyadarkan saya akan bahwa kita orang timur boleh saja menjadi setara atau bahkan lebih mampu dari orang-orang barat asalkan kita mau belajar dan percaya diri.
0 Comments